Membanjirnya buah impor ke Indonesia membuat buah lokal Indonesia
sedikit demi sedikit mulai dilupakan bahkan mulai tidak dikenali lagi,
terutama yang masuk pada kategori buah langka.Salah satu buah langka yang kebetulan masih ada di kebun keluarga besar saya adalah Nam-nam yang di beberapa daerah menurut sumber wikipedia mempunyai nama berbeda yaitu Sawo Pancukan dan Anjing-anjing. Buah ini rasanya agak asam namun pada tingkat kematangan yang tinggi rasa asamnya sudah jauh berkurang.
Buah nam-nam milik keluarga ini tumbuh di
pinggir kolam yang menurut cerita paman ditanam pada waktu kakek masih
ada, sengaja tetap dipertahankan karena kelangkaanya juga menjadi
incaran banyak orang sebagai pelengkap acara rujakan pada wanita hamil yang memang kadangkala membutuhkan buah yang lengkap.
Tentu saja ketika buah ini sudah matang kadang anak-anak kami beserta
ibu-ibunya dari keluarga besar suka memanfaatkannya dengan cara
dikonsumsi langsung atau memakai bumbu rujak sebagai tambahannya.
Bunganya kecil-kecil dan daunnya mudanya berwarna kemerahan sehingga terlihat indah (sayang pada waktu saya ambil gambar, daunnya mudanya sudah berubah hijau tua), batangnya lumayan keras dan krenanya sering dimanfaatkan anak-anak sebagai bahan pembuat mainan Gangsing.
Buahnya berdaging tebal, berbentuk ginjal keriput
berujung meruncing, bergelantungan di batang, coklat bersisik ketika
muda dan kehijauan atau kekuningan apabila masak, masam sampai masam
manis, berbiji satu serta berbentuk pipih.
Saya sendiri pernah mencoba menyemaikan beberapa
bijinya dan ludes diambil tamu, saudara dan beberapa relasi yang juga
penasaran ingin memiliki tanaman yang sudah jarang ditemui ini.
Mudah-mudahan ke depan saya masih kebagian buah yang tua sehingga bisa
desemaikan kembali untuk disebar pada mereka yang menginginkannya. Tentu
saja upaya ini mudah-mudahan membantu mempertahankan keberadaan buah
langka ini untuk tetap ada dan tidak punah dari bumi Indonesia.
Asal-usul keberadaan buah ini yang ditanam kakek ini juga tidak
diketahui dari mana beliau mendapatkannya, namun kehadirannya tetap akan
saya pertahankan agar buah ini juga kelak masih bisa disaksikan oleh
cucu saya kelak, semoga.
0 komentar:
Posting Komentar