Apakah Anda sering mengalami kram pada betis? Jangan biarkan berlarut-larut bila tak ingin berakibat fatal.
Kram atau istilah medisnya disebut insufisiensi vena disebabkan katup vena pada betis tidak berfungsi dengan baik.
Vena
atau pembuluh darah balik bertugas mengembalikan darah ke jantung.
Namun karena mengalami gangguan, darah akhirnya menggumpal di bagian
betis.
Berbeda dari pembuluh darah dari kepala ke bawah yang
mengalir turun karena gravitasi, aliran darah pada pembuluh darah kaki
dapat bergerak karena ada rangsangan dari otot. Apabila tidak ada rangsangan, maka darah akan menggumpal.
Tidak
hanya kram saja. Bila dibiarkan, insufisiensi vena akan menyebabkan
kaki bengkak hingga korengan (otot kaki mengeras sehingga kulit tidak
mendapatkan makanan).
"Bahkan kematian mendadak karena gumpalan darah menyumbat sistem
aliran darah pembalik. Kasus ini disebut emboli paru. Nah banyak orang
yang salah kaprah jika kematian mendadak disebabkan jantung," papar
Dr.R.Suhartono, MD, Ketua Perhimpunan Spesialis Bedah Vaskular dan
Endovaskular Indonesia dalam talkshow yang diadakan SOHO Group di The 3
House, Kuningan Village, Sabtu (27/4/2013).
Gejala yang dapat dirasakan adalah pegal-pegal dan munculnya varises.
Kasus ini, katanya, sering dialami mereka yang terlalu lama berdiri atau duduk, misal penumpang pesawat.
"Makanya
pada maskapai tertentu ada himbauan untuk menggerakkan kaki, sesekali
berjalan, dan banyak minum air. Gunanya supaya darah mengalir lancar,"
ujarnya.
Ibu hamil juga tergolong paling rentan karena jarang bergerak dan pembuluh darah agak tertekan seiring rahim yang membesar.
Untuk itu, ia menyarankan agar mengatur posisi tidur. "Tidurlah
dalam posisi tubuh menyamping ke kiri karena pembuluh darah balik
berada di sebelah kanan. Lalu kaki juga disanggah," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar