Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak lebih rentan terhadap serangan penyakit, termasuk disentri. Nama ‘disentri’
memang sering terdengar, namun tidak banyak yang mengetahui seperti apa
penyakit tersebut. Disentri yang tidak tertangani dengan baik dapat
menyebabkan kematian pada anak bahkan orang dewasa. Oleh karena itu,
Anda harus waspada terhadap penyakit yang satu ini terutama efeknya
terhadap kesehatan anak.
Sebelum membahas mengenai gejala dan pencegahannya, Anda perlu tahu apa itu disentri. Disentri
adalah peradangan pada usus akibat infeksi bakteri yang dapat
menyebabkan diare yang mengandung darah dan lendir. Pada beberapa kasus
khusus yang tidak tertangani, disentri dapat menjadi penyakit yang
mengancam jiwa terutama jika seseorang yang terinfeksi tidak dapat
menggantikan cairan tubuhnya secara cepat
Bakteri penyebab disentri dapat menyebar karena
tingkat kebersihan yang kurang. Anak-anak seringkali bermain di tempat
kotor ataupun mengonsumsi makanan yang belum jelas kebersihannya. Oleh
karena itu, sebagai orang tua, Anda harus lebih mengawasi anak Anda
tanpa membatasi kegiatannya.
Untuk memperkecil kemungkinan anak Anda terinfeksi disentri, Anda dapat mengikuti beberapa tips berikut.
- Cucilah tangan dengan sabun dan bilas dengan air setelah menggunakan toilet atau bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, sebelum menyentuh dan mengonsumsi makanan, sebelum memasak, serta sebelum bersentuhan dengan anak-anak.
- Sebisa mungkin hindari sentuhan dengan orang yang telah terinfeksi.
- Hindari penggunaan handuk bersama.
- Cucilah pakaian kotor milik orang yang terinfeksi pada suhu yang paling tinggi.
- Hindari mengonsumsi air mentah. Gunakan filter untuk menyaring air tersebut dan rebuslah air tersebut hingga mendidih.
- Waspadalah terhadap minuman yang menggunakan es batu yang belum terjamin kebersihannya.
- Cucilah buah dan sayuran hingga benar-benar brsih.
- Hindari mengonsumsi produk susu yang tidak mengalami proses pasteurisasi.
Jika anak Anda terinfeksi bakteri penyebab disentri, gejala biasanya
akan muncul 1-3 hari setelah infeksi tersebut terjadi. Pada sebagian
besar kasus, penyakit ini akan sembuh dalam satu minggu. Namun, jika
Anda mendapati si kecil mengalami sakit perut, demam dan menggigil,
pusing dan muntah, diare yang mengandung darah dan lendir, kesakitan
saat buang air besar, kelelahan, dan konstipasi, maka terdapat
kemungkinan anak Anda terserang disentri. Jika dibiarkan, disentri
dapat menyebabkan komplikasi yang lebih parah, antara lain dehidrasi
dan bakteri yang menyebar hingga ke hati. Maka dari itu, segeralah
konsultasikan hal tersebut dengan dokter.
0 komentar:
Posting Komentar