Sabtu, 17 Januari 2015


kondisi sekarat merupakan kondisi di antara kemungkinan hidup yang minim.  Di sela proses menghadapi kondisi sekarat, tentu ada gejala yang di lalui. Hal-hal berkaitan dengan itu perlu dipahami oleh kita yang mungkin saja harus terpaksa mendampingi orang yang sedang sekarat. Sehingga ada tindakan dari kita untuk membantu orang yang sedang sekarat. Namun, bagi pelaku sendiri akan mengalami hal-hal yang terjadi pada tubuh menjelang kematian. , ada hal-hal yang terjadi pada tubuh ketika sedang sekarat.
  • Nafsu Makan Mulai Hilang Atau Tidak Mau Makan

    Seseorang yang sedang sekarat tidak mau makan atau nafsu maka menghilang. Ketika hal itu terjadi, maka Anda coba untuk melawannya dengan memberi orang itu perangsang nafsu makan, dan mencoba untuk mengajak makan bersama.
    Jika diizinkan dokter, bisa menggunakan mariyuana. Menurut Hospice Pasien Alliance, memaksa orang yang sedang sekarat untuk makan tidak dianjurkan . Tubuh harus diberi izin untuk mengakhiri sendiri.
  • Kelelahan Berlebihan, Kelebihan Tidur, Dan Penarikan Diri Dari Kehidupan Sosial

    Seseorang yang sedang sekarat lebih sering tidur. Hal itu mengganggu Anda dan mungkin saja itu merupakan peringatan dan agar Anda lebih siap, dan tidak takut kehilangan kemampuan atau kesempatan berkomunikasi dengannya.
    Para ahli mengenai hal ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa memaksanya untuk tetap berjaga atau berkomunikasi. Sangat penting untuk membiarkan dia beristirahat sebanyak mungkin. Hal ini akan memungkinkan baginya untuk pasrah.
  • Kelemahan Fisik

    Proses kehilangan seorang yang dicintai bertahap. Tahap pertama seseorang yang sedang sekarat mungkin sedang sakit maka dia harus melawan rasa sakitnya apa lagi fisik mulai melemah. Tahap kedua adalah dia perlu menggunakan alat bantu jalan.
    Hal ini diikuti oleh dia duduk di kursi roda. Dan akhirnya sampai tidak bisa mengumpulkan energi untuk bangkit dari tempat tidur.  Hal itu pasti sulit baginya. Saat orang yang mendekati waktu ajalnya, Anda harus menguatkan diri ketika menyentuh fisiknya terlebih kepala dan wajah.
  • Kebingungan Mental

    Ada sejumlah kebingungan yang terjadi selama proses tersebut. Beberapa cenderung meminta pergi ke tempat yang jauh, menurutnya itu rumah mereka. Kemudian, bingung dengan orang-orang yang mengelilinginya. Kebingungan bisa terjadi jika seseorang diberikan morfin untuk menguatkannya, tentu dengan izin dokter,ladies.
  • Kesulitan Bernapas

    Tubuh yang mulai perlahan ditinggalkan ruh, membuat nafas menjadi terengah-engah. Begitu sulit untuk menarik dan menghembuskan nafas, dan tidak teratur.
  • Perubahan Buang Air Kecil

    Setelah seseorang berhenti minum, ginjal menjadi tertekan. Hal ini menyebabkan penurunan keluarnya urin, dan urin berubah kuning kecoklatan gelap. Proses ini biasanya ditandai dengan penurunan tekanan darah. Urin yang sedang sekarat menurun secara signifikan, dan warna urin semakin gelap. Terpaksa menggunakan kateter, sehingga dengan mudah melihat perubahan.
  • Jari Tangan Dan Kaki Menjadi Dingin

    Sirkulasi darah dan suhu tubuh menurun membuat, jari seseorang yang sedang sekarat dan kakinya menjadi dingin. Walaupun orang yang sedang sekarat masih memiliki semangat hidup yang tinggi tetap tidak dapat melawan takdir yang dibebankan padanya. Hal itu membuat banyaknya oksigen keluar dan otaknya, sementara bagian lain dari tubuhnya mulai mati atau pasif.
  • Vena Bernoda (Warna Kulit Semakin Pucat)

    Pada akhir proses, kulit mulai semakin pucat dengan mengembangkan pola khas berwarna keunguan atau kemerahan atau muncul bintik-bintik biru.
Bagi Anda yang sedang menemani seseorang yang sekarat, Anda harus perhatian dengan gejala perubahan fisik dan perilaku orang tersebut yang mulai menipis kesempatan hidupnya. Menghadapi kematian seseorang yang dicintai begitu membingungkan, melelahkan, dan menyayat hati. Oleh sebab itu, Anda harus siap menghadapinya.

0 komentar: